Manado – Masih meningkatnya kasus covid19 di Kota Manado, membuat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado, Andrei Angouw dan Richard Sualang sore ini senin (19/7) mengumpulkan jajaran forkopimda di Kantor Wali Kota.
Wali Kota selaku Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid19 Kota Manado memimpin rapat evaluasi yang diawali dengan pandangan umum terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kota Manado.
Wali Kota memaparkan tentang yang sudah mereka lakukan dilapangan selama pemberlakuan PPKM ini.
Selanjutnya Wali Kota mendengarkan berbagai pendapat atau masukan dari peserta rapat, baik dari pihak TNI/Polri maupun unsur lainnya.
Dari pihak TNI melalui Dandim mengusulkan dibuatnya posko yang nantinya bisa juga dijadikan sebagai tempat koordinasi dari berbagai pihak.
“Posko ini dalam rangka mengolah administrasi dan informasi serta menjadi tempat berkoordinasi” ujar Dandim.
Soal permasalahan dan kendala dilapangan, juga mengemuka dalam rapat ini. Dimana belum terbangunnya koordinasi yang baik dengan jajaran pemerintahan di tingkat kecamatan sampai kelurahan.
Kemudian terkait soal tempat pemakaman juga menjadi evaluasi dalam rapat ini. Bila bukan orang Manado kemudian meninggal di Manado dan harus dimakamkan di Manado.
Sementara dari pihak Polri, yang disampaikan langsung oleh Kapolres, menyoal tentang sosialisasi PPKM ini yang dinilainya masih banyak pihak yang belum paham.
Menanggapi beberapa masukan ini, Soal Posko, menurut Wali Kota akan dibentuk hingga tingkat kecamatan sambil memerintahkan agar para camat dan lurah untuk saling berkoordinasi dilapangan.
Kemudian tanggapan Wali Kota soal penguburan, nantinya akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi.
Rapat evaluasi bersama forkompimda ini menghasilkan 3 poin;
1. Koordinasi di lapangan
2. Pembentukan Posko
3. Sosialisasi Kepada Masyarakat soal PPKM
Selain Unsur Forkopimda, rapat ini juga dihadiri Sekot Manado, Ass 1 Kota Manado, Pihak Dinas Kesehatan, Kadis DLH, serta pejabat terkait lainnya.
(Rio)